RACANA AHMAD DAHLAN MELAKUKAN ULANG JANJI PADA MALAM MENYAMBUT HUT PRAMUKAKE-61

Malam Ulang Janji Hari Pramuka merupakan Kegiatan yang dilaksanakan untuk mengingat kembali arti penting sebagai seorang pramuka. Dimana dalam Ulang Janji ini, seluruh anggota pramuka harus mengerti serta memahami isi dan makna dari Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka. Dengan menjalankan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka, setiap anggota mampu menjadi manusiayang berakhlak mulia serta berbudi luhur terhadap nusa dan bangsa.

Pada Sabtu, 13 Agustus 2022 Pramuka UAD melakukan kegiatan Ulang Janji yang dimana bertepatan dengan malam menyambut HUT Pramuka ke-61. Kegiatan ulang janji dilakukan di Kampus 1 yaitu parkiran Utara di depan ruang 102. Kegiatan dilaksanakan dengan khidmat yang dihadiri  sekitar 20-an orang yang terdiri dari Dewan Racana, Anggota, dan Kakak Alumni.

“Setelah berlangsungnya renungan dan pengucapan ulang janji ini, Semoga Pramuka UAD dapat memperbaiki apa yang masih kurang dimasa lalu dan dapat mengembangkan potensi demi keberlanjutan estafet kepemimpinan yang lebih baik” ujar kak Siska selaku KDR putri Pramuka UAD.

SANTUNAN ANAK YATIM OLEH PRAMUKA UAD DI PANTI AMANAH BANTUL

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan mulia, beberapa hadits meriwayatkan jika amal kebaikan dibulan Muharram akan Allah lipat gandakan. Oleh karena itu, Pramuka UAD memanfaatkan momentum bulan Muharran dengan mengadakan kegiatan santunan anak yatim, kegiatan tersebut dilakukan dengan harapan mendapat pahala, bermanfaat sebagai amal jariyah dan juga sebagai bentuk kemanusiaan sebagaimana nilai-nilai yang tertera dalam Dasha Dharma Pramuka.

Pada Rabu, 10 Agustus 2022 Pramuka UAD yang terdiri dari Ketua Dewan Racana, Biro Rohani, dan beberapa anggota racana berkunjung ke salah satu panti di Imogiri Timur, Bantul, DIY yaitu panti Al-Amanah dalam rangka memberikan santunan berupa materi kepada pihak panti asuhan. Selain kegiatan santunan anak yatim, pada tahun 2019 lalu Pramuka UAD melaksanakan buka bersama di panti Al-Amanah Bantul, DIY

Panti Amanah berdiri sejak tahun 2006, tepat dimana gempa dahsyat melanda Yogyakarta. Salah satu kabupaten yang mengalami kerusakan parah adalah Bantul sehingga banyak memakan korban jiwa.Banyak anak yang kemudian kehilangan orang tua akibat tertindih bangunan besar dan sebagainya, hal itulah yang kemudian memotivasi pendiri panti Al-Amanah untuk mendirikan tempat penampungan bagi anak-anak yang kehilangan orang tua.

“Awalnya kami ajak anak-anak pasca gempa jalan-jalan ke Kraton menaiki Bus, lalu setelah turun dari Bus kami bertanya pada mereka apakah sudah sarapan, dan kebanyakan dari mereka belum makan dua atau tiga hari yang lalu karena ayah dan ibunya sudah tiada, hal itu kemudian membuat tekad saya kuat untuk membangun panti” ujar pak Sukirno selaku pendiri Panti Al-Amanah.

Saat ini panti Al-Amanah merawat dan mendidik sekitar tujuh puluh anak baik yang berasal dari DIY dan luar DIY, kebanyakan mereka berusia sekitra tujuh sampai dua puluh tahun, bahkan ada beberapa yang sudah manamatkan bangku kuliah.

Delapan belas tahun berdiri Panti Al-Amanah sudah banyak meraih prestasi, terakhir pada tahun 2012 lalu mendapat juara nasional sebagai panti dengan pengolahan adminstrasi terbaik. Terlihat juga dari beberapa sertifikat serta piala yang dipajang di etalase ruang tamu panti Al-Amanah.

Banyak informasi terkait sejarah dan profil panti Al-Amanah yang diberitahu pak Sukirno kepada kakak-kakak Pramuka UAD. Setelah sesi bincang-bincang lalu dilanjutkan pada sesi penyerahan santunan dan terakhir doa serta foto bersama.