Adhyaksa Dault Usulkan Hari Bapak Pramuka Indonesia Tanggal 12 April

Jakarta— Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, mengusulkan tanggal 12 April sebagai peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia.

Menurutnya, jika pada 22 Februari diperingati sebagai Hari Bapak Pandu Dunia (Hari Baden Powell), Indonesia seharusnya juga punya Hari Bapak Pramuka. Apalagi, Indonesia punya tokoh penting gerakan kepanduan dalam diri Sultan Hamengku Buwono IX yang lahir pada tanggal 12 April 1912.

“Kami usulkan dalam forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas), bahwa 12 April sebagai hari kelahiran Sultan Hamengku Buwono IX adalah Hari Bapak Pramuka Indonesia. Jadi, setiap tanggal 12 April, saya mohon kepada Kakak-kakak di daerah ada renungan,” ujar Adhyaksa dalam keterangan tertulis kepada rilis.id, Minggu (25/2/2018).

Sultan Hamengku Buwono IX selain Bapak Pramuka, menurut Adhyaksa, juga Bapak Bangsa Indonesia. Karena, perjuangannya diakui sebelum dan setelah kemerdekaan Indonesia. Untuk itu, sangat pantas Sultan dianugerahi sebagai pahlawan Nasional oleh pemerintah.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu menilai, di dunia masih banyak orang yang berharap uang, pamrih dari jabatan, atas apa yang dilakukannya, namun tidak bagi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pertama itu. Dia betul-betul mengabdi dan memberikan sumbangsih demi tetap berdirinya bangsa dan negara.

“Di awal kemerdekaan, Kak Sultan menyumbang 6,5 juta Gulden untuk membiayai kebutuhan pemerintah Indonesia di masa-masa yang teramat sulit. Yogyakarta sudah tidak punya apa-apa lagi, silahkan lanjutkan pemerintahan ini di Jakarta, begitu kata Kak Sultan ketika menyerahkan uang tersebut. Hal ini membuat Soekarno tak sanggup menahan air matanya,” terang Adhyaksa.

Lebih lanjut, Adhyaksa menuturkan, banyak kisah keteladanan dari Raja Kraton Yogyakarta itu yang belum diketahui generasi sekarang. Berdiri dan hidupnya Gerakan Pramuka di 34 Provinsi hingga sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri tidak lepas dari perannya.

Setelah diamanahi sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka oleh Presiden Soekarno pada 1961, Sultan langsung bekerja. Ia mengimbau agar setiap Provinsi membentuk Kwartir Daerah. Imbauan ini disambut baik oleh seluruh Provinsi. Perlahan namun pasti Gerakan Pramuka menjadi pilihan utama pembentukan karakter generasi muda di berbagai daerah, dengan ciri khas kegiatan luar ruangannya yang membahagiakan anak-anak Indonesia.

“Hari ini kita menyaksikan di seluruh wilayah NKRI, ratusan ribu bahkan jutaan Pramuka dengan ikhlas turun ke jalan sebelum dan sesudah lebaran dengan tujuan melancarkan mudik, membantu pemerintah, membahagiakan masyarakat. Di stasiun kereta api, bandara udara, terminal bis, pelabuhan, di jalan raya, di pasar-pasar,” tuntas dia.

 

Sumber : Rilis.id